BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS

Laman

Jumat, 05 November 2010

Debu Vulkanik, Partikel Gunung Merapi yang Berbentuk Runcing


Kala aktivitas gunung berapi meningkat, tak terkecuali Gunung Merapi, debu vulkanik disemburkan. Debu ini memang berbeda dengan debu pada umumnya yang berterbangan sehari-hari. Sebab bentuknya runcing.

Dalam sejarah letusan gunung, debu vulkanik sempat mengganggu penerbangan pesawat. Misalnya saja British Airways yang sempat terganggu mesinnya karena melewati debu vulkanik Gunung Galunggung. Debu ini runcing dan keras karena bahan dasarnya adalah silika.

"Itu sama dengan bahan kaca. Dipecah dari magma. Jadi magma merah dipecah jadi debu itu dan sifatnya menggerus," ujar Kepala Sub Bagian Pengamatan Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM, Agus Budianto, dalam perbincangan dengan detikcom, Senin (1/11/2010).

Debu vulkanik ini pembentukannya langsung karena ada tekanan gas magmatik. Fragmentasinya berbentuk material sejenis kaca (glass).

Ketika gunung berapi meluncurkan debu vulkanik, unsur-unsur yang keluar tidak hanya silika, tetapi juga besi, aluminium, serta berbagai macam gas. Kandungan gas yang ada antara lain uap air, karbon dioksida, belerang dioksida. Terdapat pula kandungan hidrogen, karbon monoksida, dan lainnya.

"Kalau ada kaca mobil dikasih debu Merapi, mau dibersihkan pakai lap, nanti begitu dilap akan kelihatan gores-gores di kacanya. Ini juga bisa merusak mesin, makanya pesawat harus menghindari," terang Agus.

Pilot harus jeli melihat adanya semburan debu vulkanik. Besar dan ketinggian debu vulkanik serta arah angin harus menjadi perhatian pilot-pilot yang tengah menerbangkan pesawatnya. "Dulu kan ada pesawat yang mesinnya mati terkena debu Gunung Galunggung," ucap Agus.

Pengamat mesin pesawat dari ITB, Firman Hartono, mengatakan, ketika pesawat masuk ke daerah yang berdebu maka debu tersebut akan masuk ke dalam engine. Akibatnya kompresor kotor.

"Karena itu menyebabkan udara yang masuk ke engine menjadi berkuran dan akibatnya engine menjadi kehilangan daya," kata Firman.

Ketika debu masuk ke ruang bakar, maka akan menyebabkan campuran bahan bakar dan udara tidak bagus. "Ini menyebabkan flame out, apinya mati karena kurang oksigen," terang Firman.

Dia menyarankan, ketika mesin pesawat mati di udara maka pilot mengupayakan untuk menurunkan pesawat. Ketika mesin pesawat sudah dingin, pilot dapat me-restart mesinnya.

Pada Minggu (31/10/2010) penumpang pesawat Garuda dari Yogyakarta, harus berangkat dari Solo untuk menghindari debu Gunung Merapi. Sejumlah penerbangan pun ditunda akibat hal ini. Bahkan pada Minggu malam, Bandara Adi Sumarmo Solo ditutup sementara demi keselamatan karena gangguan hujan debu.

0 komentar: